Oleh : Sapto Prayogo, S.P.
Statitisi
Ahli Pertama di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur
Listrik bagi kehidupan masyarakat, sudah tidak
dipungkiri lagi, sangatlah penting. Dengan adanya listrik, kehidupan dimalam hari menjadi terang. Anak-anak sekolah
bisa belajar dimalam hari dan menikmati hiburan. Peralatan-peralatan listrik juga
bisa dihidupkan untuk membantu beberapa pekerjaan masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat menjahit pakaian, membuat roti atau kue, membuat meja dan
kursi, membuat pagar besi, serta membuat barang-barang industri lainnya. Kemudian
dengan adanya listrik juga hampir semua arus informasi dari seluruh penjuru
dunia dengan begitu mudahnya bisa kita peroleh melalui internet, televisi, atau
radio.
Masyarakat yang kreatif dan inovatif memanfaatkan listrik
untuk mendapatkan sumber pendapatan dan penghasilan. Mereka pun dapat mencukupi
segala kebutuhan keluarganya. Mereka pun bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai
ke jenjang yang tinggi. Mereka pun kehidupannya lebih sejahtera. Sementara
masyarakat yang selalu haus akan informasi dapat memanfaatkan listrik untuk
menyalakan internet atau televisi atau radio. Hal ini berdampak masyarakat akan
semakin memiliki ilmu pengetahuan dan berwawasan luas.
Menurut data BPS (Badan Pusat
Statistik), dalam periode tahun 2010 – 2017 persentase rumah tangga di
Indonesia yang menggunakan sumber energi listrik dari PLN (Perusahaan Listrik
Negara) semakin meningkat. Pada tahun
2013 persentase rumah tangga di Indonesia yang menggunakan sumber energi listrik
dari PLN sebesar 93,28 persen; tahun 2014 sebesar 93,97 persen; tahun 2015
sebesar 94,44 persen; tahun 2016 sebesar 94,93 persen; dan tahun 2017 sebesar
95,99 persen.
Sementara itu kalau dilihat dari
kemudahan mengakses energi listrik PLN di beberapa provinsi akan terlihat masih
timpang. Hal ini didasarkan pada data BPS yaitu pada tahun 2017 persentase
rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta yang mengakses sumber energi listrik dari
PLN sebesar 99,80 persen. Sedangkan di Provinsi Papua baru mencapai 41,61
persen. Bahkan di pedesaan Papua listrik hanya baru dinikmati oleh 22,50 persen
rumah tangga saja.
Mengingat listrik merupakan
energi modern dan salah satu komponen penting dalam penyediaan pelayanan sosial
dasar, maka ketidakmampuan mengakses ke layanan energi modern tersebut dapat
menyebabkan kemiskinan masyarakat dan menghambat pembangunan sosial ekonomi
yang berkelanjutan. Maka beberapa pihak yang terkait atau stakeholder, baik pemerintah,
BUMN, atau swasta, harus segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Dengan
demikian kesejahteraan masyarakat Indonesia akan tercapai secara merata dari
Sabang sampai Merauke.
Selain itu, masyarakat Indonesia
dalam memanfaatkan energi modern atau energi
listrik tersebut harus secara bijaksana. Rakyat kita harus bisa menghemat
energi listrik yang sangat vital ini. Misalnya ketika sudah tidak menggunakan
suatu alat listrik, maka harus segera mematikannya. Atau tidak membiarkan
televisi tetap menyala, sementara televisi tidak ada yang menontonnya. Dengan
demikian keberlanjutan pembangunan lingkungan pun tetap terjaga. Dan inilah
hakikat pembangunan berkelanjutan , yaitu adanya keselarasan antara pembangunan ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Di atas telah disinggung tentang
internet. Internet saat ini merupakan salah satu sarana komunikasi dan
informasi yang sangat vital. Berdasarkan data BPS bahwa persentase penduduk
Indonesia yang berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet dari tahun 2012
sampai tahun 2017 semakin meningkat. Tahun 2012 sebesar 14,70 persen. Tahun
2013 sebesar 14,94 persen. Tahun 2014 sebesar 17,14 persen. Tahun 2015 sebesar
21,98 persen. Tahun 2016 sebesar 25,37
persen. Dan tahun 2017 sebesar 32,50 persen. Pada tahun 2017 provinsi yang
memiliki persentase pengakses tertinggi sebesar 60,65 persen adalah DKI
Jakarta. Sedangkan provinsi yang memiliki persentase pengakses terendah sebesar
16,50 persen adalah Papua.
Kemudian dari pada itu, internet
di saat ini bisa diakses melalui handphone. Pada tahun 2016 persentase penduduk
Indonesia berumur 5 tahun ke atas yang
memiliki/menguasai handphone sebanyak 58,30 persen. Angka ini cukup besar.
Makanya Indonesia merupakan salah satu Top
10 Movers dalam peningkatan skor Information
Communication Technologies Development Index (IDI) 2017. Skor ini
dipengaruhi oleh pengguna telepon tetap, pengguna seluler, konsumsi
internasional bandwidth per
pelanggan, kepemilikan komputer di satu rumah, persentase rumah yang terkoneksi
internet, pengguna internet individual, pengguna fixed broadbrand dan mobile
broadband, serta skill individu di ICT (Information
Communication Technologies).
Dengan diaksesnya internet
melalui handphone maka dimana pun dan kapan pun kita secara cepat dapat mencari
berita atau informasi terkini dari seluruh penjuru dunia. Para pelajar sekolah
dan mahasiswa akan segera bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah atau kampus
mereka. Para guru dan dosen akan dengan mudahnya mencari bahan pelajaran. Para
ibu rumah tangga dengan mudahnya mendapatkan informasi tentang cara menjaga
kebersihan rumah, cara membuat suatu resep masakan, atau cara menjaga kesehatan
anak-anaknya. Dan para kepala rumah tangga dengan mudahnya mendapatkan
informasi dunia tenaga kerja, dunia bisnis, atau dunia teknologi. Itu semua
keuntungan dari adanya internet.
Keuntungan atau dampak positif
dari adanya internet harus kita dominankan dan tonjolkan. Sementara kerugian
atau dampak negatif dari adanya internet harus kita benamkan ke dalam bumi sedalam-dalamnya.
Penyebaran berita bohong, pornografi, penipuan berkedok bisnis atau hadiah,
ujaran kebencian terhadap suatu agama atau suku atau ras tertentu harus ditinggalkan.
Dengan cara demikian maka negeri yang kita cintai ini akan tercipta masyarakat
yang cerdas, maju, dan beradab.
Selain itu, pemerintah, BUMN,
swasta, stakeholder terkait dan masyarakat Indonesia seluruhnya harus terus
bahu membahu saling bekerjasama membangun infrastruktur yang tangguh,
meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, mendorong inovasi,
meningkatkan akses terhadap teknologi dan komunikasi, serta mengusahakan
penyediaan akses universal dan terjangkau internet di seluruh pelosok tanah
air. Semoga.
Sumber: Radar Cianjur Senin, 24 Desember 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar