19 Feb 2019

Mensejahterakan Rakyat dan Mencerdaskan Bangsa


Oleh : Sapto Prayogo, S.P.
Statitisi Ahli Pertama di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur

Listrik  bagi kehidupan masyarakat, sudah tidak dipungkiri lagi, sangatlah penting. Dengan adanya listrik, kehidupan  dimalam hari menjadi terang. Anak-anak sekolah bisa belajar dimalam hari dan menikmati hiburan. Peralatan-peralatan listrik juga bisa dihidupkan untuk membantu beberapa pekerjaan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat menjahit pakaian, membuat roti atau kue, membuat meja dan kursi, membuat pagar besi, serta membuat barang-barang industri lainnya. Kemudian dengan adanya listrik juga hampir semua arus informasi dari seluruh penjuru dunia dengan begitu mudahnya bisa kita peroleh melalui internet, televisi, atau radio.


Masyarakat yang  kreatif dan inovatif memanfaatkan listrik untuk mendapatkan sumber pendapatan dan penghasilan. Mereka pun dapat mencukupi segala kebutuhan keluarganya. Mereka pun bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang yang tinggi. Mereka pun kehidupannya lebih sejahtera. Sementara masyarakat yang selalu haus akan informasi dapat memanfaatkan listrik untuk menyalakan internet atau televisi atau radio. Hal ini berdampak masyarakat akan semakin memiliki ilmu pengetahuan dan berwawasan luas.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), dalam periode tahun 2010 – 2017 persentase rumah tangga di Indonesia yang menggunakan sumber energi listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) semakin meningkat.  Pada tahun 2013 persentase rumah tangga di Indonesia yang menggunakan sumber energi listrik dari PLN sebesar 93,28 persen; tahun 2014 sebesar 93,97 persen; tahun 2015 sebesar 94,44 persen; tahun 2016 sebesar 94,93 persen; dan tahun 2017 sebesar 95,99 persen. 

Sementara itu kalau dilihat dari kemudahan mengakses energi listrik PLN di beberapa provinsi akan terlihat masih timpang. Hal ini didasarkan pada data BPS yaitu pada tahun 2017 persentase rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta yang mengakses sumber energi listrik dari PLN sebesar 99,80 persen. Sedangkan di Provinsi Papua baru mencapai 41,61 persen. Bahkan di pedesaan Papua listrik hanya baru dinikmati oleh 22,50 persen rumah tangga saja.

Mengingat listrik merupakan energi modern dan salah satu komponen penting dalam penyediaan pelayanan sosial dasar, maka ketidakmampuan mengakses ke layanan energi modern tersebut dapat menyebabkan kemiskinan masyarakat dan menghambat pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan. Maka beberapa pihak yang terkait atau stakeholder, baik pemerintah, BUMN, atau swasta, harus segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat Indonesia akan tercapai secara merata dari Sabang sampai Merauke. 

Selain itu, masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan energi modern atau energi  listrik tersebut harus secara bijaksana. Rakyat kita harus bisa menghemat energi listrik yang sangat vital ini. Misalnya ketika sudah tidak menggunakan suatu alat listrik, maka harus segera mematikannya. Atau tidak membiarkan televisi tetap menyala, sementara televisi tidak ada yang menontonnya. Dengan demikian keberlanjutan pembangunan lingkungan pun tetap terjaga. Dan inilah hakikat pembangunan berkelanjutan , yaitu adanya  keselarasan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Di atas telah disinggung tentang internet. Internet saat ini merupakan salah satu sarana komunikasi dan informasi yang sangat vital. Berdasarkan data BPS bahwa persentase penduduk Indonesia yang berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet dari tahun 2012 sampai tahun 2017 semakin meningkat. Tahun 2012 sebesar 14,70 persen. Tahun 2013 sebesar 14,94 persen. Tahun 2014 sebesar 17,14 persen. Tahun 2015 sebesar 21,98 persen.  Tahun 2016 sebesar 25,37 persen. Dan tahun 2017 sebesar 32,50 persen. Pada tahun 2017 provinsi yang memiliki persentase pengakses tertinggi sebesar 60,65 persen adalah DKI Jakarta. Sedangkan provinsi yang memiliki persentase pengakses terendah sebesar 16,50 persen adalah Papua.

Kemudian dari pada itu, internet di saat ini bisa diakses melalui handphone. Pada tahun 2016 persentase penduduk Indonesia  berumur 5 tahun ke atas yang memiliki/menguasai handphone sebanyak 58,30 persen. Angka ini cukup besar. Makanya Indonesia merupakan salah satu Top 10 Movers dalam peningkatan skor Information Communication Technologies Development Index (IDI) 2017. Skor ini dipengaruhi oleh pengguna telepon tetap, pengguna seluler, konsumsi internasional bandwidth per pelanggan, kepemilikan komputer di satu rumah, persentase rumah yang terkoneksi internet, pengguna internet individual, pengguna fixed broadbrand dan mobile broadband, serta skill individu di ICT (Information Communication Technologies).

Dengan diaksesnya internet melalui handphone maka dimana pun dan kapan pun kita secara cepat dapat mencari berita atau informasi terkini dari seluruh penjuru dunia. Para pelajar sekolah dan mahasiswa akan segera bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah atau kampus mereka. Para guru dan dosen akan dengan mudahnya mencari bahan pelajaran. Para ibu rumah tangga dengan mudahnya mendapatkan informasi tentang cara menjaga kebersihan rumah, cara membuat suatu resep masakan, atau cara menjaga kesehatan anak-anaknya. Dan para kepala rumah tangga dengan mudahnya mendapatkan informasi dunia tenaga kerja, dunia bisnis, atau dunia teknologi. Itu semua keuntungan dari adanya internet.

Keuntungan atau dampak positif dari adanya internet harus kita dominankan dan tonjolkan. Sementara kerugian atau dampak negatif dari adanya internet harus kita benamkan ke dalam bumi sedalam-dalamnya. Penyebaran berita bohong, pornografi, penipuan berkedok bisnis atau hadiah, ujaran kebencian terhadap suatu agama atau suku atau ras tertentu harus ditinggalkan. Dengan cara demikian maka negeri yang kita cintai ini akan tercipta masyarakat yang cerdas, maju, dan beradab.
Selain itu, pemerintah, BUMN, swasta, stakeholder terkait dan masyarakat Indonesia seluruhnya harus terus bahu membahu saling bekerjasama membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, mendorong inovasi, meningkatkan akses terhadap teknologi dan komunikasi, serta mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet di seluruh pelosok tanah air. Semoga.

Sumber: Radar Cianjur Senin, 24 Desember 2018

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar