8 Feb 2011

Pertumbuhan Naik, Kesejahteraan tak Naik

Sunarsip Ekonom dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI)
Di luar dugaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2010 mampu mencapai 6,1 persen alias di atas target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan sebesar 5,8 persen. Tentu ini menjadi kabar baik bagi pemerintah yang selama ini menganggap pertumbuhan ekonomi merupakan pertanda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Adalah Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis angka pertumbuhan ekonomi tersebut, Senin (7/2). Namun, bagi pengamat ekonomi Sunarsip, pertumbuhan ekonomi itu tak memberikan pengaruh besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Rusman Heriawan: Angka BPS Nggak Bisa Dipotong Sesuka Kita

Para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II ramai-ramai membantah tudingan kebohongan publik atas keberhasilan kinerja Pemerintahan SBY-Boediono pada tahun 2010.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan yang nama lembaganya dikaitkan  atas tudingan tersebut, juga ikut mem­berikan klarifikasi.

Berikut petikan wawancara Rakyat Merdeka dengan Rusman di Jakarta, kemarin.

BPS dikaitkan dengan kebo­hongan publik yang dilakukan pemerintah, tanggapan anda?
Pokoknya yang berkaitan dengan BPS, keberatan dong kalau dibilang pembohongan. BPS tidak mau mencampuri urusan politik. Tapi kalau me­nyangkut angka BPS menjadi referensi, tentu harus ber­tang­gung jawab. Sebab, angka yang kita hasilkan tidak berdiri sendiri.

Kita Bukan Negara Komunis yang Pertumbuhan Sama Rata.

Rusman Heriawan Kepala Badan Pusat Statistik



Pertumbuhan ekonomi 6,1 persen apakah mewakili situasi nyata di masyarakat?
Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi 6,1 persen itu adalah sektor pertanian 2,9 persen, itu wajar-wajar saja, karena biasanya sekitar tiga persen. Industri untuk pertama kali sekitar lima persen, manufaktur di luar migas pengilangan 5,3 persen. Walau industri secara keseluruhan 4,5 persen. Konstruksi cukup bagus. Ini semua yang agak membumi, yang produktif.

Kalau lihat pertumbuhan ekonomi tertinggi transportasi dan komunikasi. Jasa juga cukup bagus. Jangan diangggap ini nontradeable. Karena itu, kumpulan sektor informal, jasa perorangan. Tukang cukur, semir, dan sebagainya. Ini bukan sampel. Ini beneran. Kalau lihat sumber pertumbuhannya, ini mencerminkan. Kalau industri, mencerminkan lapangan kerja permanen. Di sisi penggunaan juga lebih seimbang. Ekspor mengarahkan pertumbuhan. Investasi, konsumsi rumah tangga, lebih merata. Investasi juga bagus.