Agak
berbeda dengan sejumlah orang yang marah kalau profesinya dijadikan
sumber
tawa, saya kerap belajar banyak dari tawa dan canda. Karena ia kaya
inspirasi
dan imajinasi. Di sebuah bar yang lagi sepi pengunjung, tiba-tiba saja ada
seorang
laki-laki parlente memasuki bar sambil memesan minum. Heran dengan
penampilan
pria yang amat parlente ini, penjaga bar bertanya tentang profesi dan
pekerjaan
orang terakhir. Dengan mantap laki-laki dandy ini menyebut profesi
konsultan.
Tentu saja penjaga bar mengerutkan alisnya sebagai tanda tidak tahu.
Maka
bertanyalah ia : ‘Konsultan, mahluk apa itu ?’.