19 Feb 2019

BPS Akan Lakukan Sensus Penduduk 2020 dan Kisah-Kisah di Baliknya


Sapto Prayogo, S.P.
Statitisi Ahli Pertama di Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur
Adakah yang mengenal Badan Pusat Statistik (BPS) dan kisah-kisah di baliknya? Saya pikir, sebagian besar masyarakat kita tidak mengenalnya. Padahal, BPS adalah instansi pelat merah yang paling sering blusukan.


Blusukannya dari pintu ke pintu, ke rumah-rumah penduduk, pasar-pasar, pabrik-pabrik, kawasan-kawasan industri dan bisnis, atau di tempat-tempat usaha lainnya.

Blusukannya tidak di perkotaan saja, tetapi perdesaan pun ditempuhnya. Wilayah pesisir pantai dijangkaunya, dan wilayah ujung gunung pun ditaklukkannya. Semua wilayah didatanginya.

Namun, ironis betul ketika sebagian besar masyarakat kita tidak mengenalnya.

Mengapa ironis? Hal ini karena BPS di setiap kegiatannya sebagian besar langsung terjun ke masyarakat atau lokasi-lokasi usaha/perusahaan untuk mendata dan meneliti, namun masyarakat kita tidak mengenalnya.

Selain itu, BPS benar-benar bekerja secara ilmiah serta netral atau independen untuk kepentingan bangsa dan negara, tetapi sebagian besar masyarakat kita justru curiga terhadap kegiatan-kegiatannya.

Bahkan, kadang kedatangannya ditolak mentah-mentah. Mereka tidak mengetahui arti pentingnya keberadaaanya. Padahal keberadaannya yang dibentuk oleh pemerintah sangatlah vital. Data yang dihasilkan BPS akan dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan nasional dan menentukan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah.

BPS memiliki spesialisasi melakukan kegiatan statistik, khususnya kegiatan statistik dasar. Contoh dari kegiatan statistik dasar adalah Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, Sensus Ekonomi, Survei Sosial Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja Nasional, Survei Konstruksi, Survei Harga Perdesaan, Survei Harga Produsen, Survei Industri Besar dan Sedang, Survei Industri Mikro dan Kecil, Survei Kerangka Sampel Area, Survei Ubinan Tanaman Pangan dan Palawija, dan masih banyak lagi.

Hampir semua bidang kehidupan pun didata BPS. Mulai dari bidang perumahan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang sosial, bidang ekonomi, bidang industri, bidang pertanian, bidang pariwisata, bidang budaya, bidang keamanan, bidang transportasi, dan masih banyak lagi.

Kegiatan statistik yang dilakukan BPS meliputi pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, penganalisisan data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan melalui sensus atau survei dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden.

Proses pengumpulan data di lapangan dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), pegawai BPS, atau mitra BPS.

Sebelum terjun ke lapangan, mereka dilatih terlebih dahulu. Dengan begitu, data hasil sensus atau survei akan berkualitas dan menghasilkan kesimpulan yang tepat. Kesimpulan yang tepat akan menghasilkan kebijakan pemerintah yang tepat pula.

Proses pengumpulan data merupakan proses yang paling berat. Petugas pengumpul data harus pandai-pandai merayu responden sehingga responden bisa memberikan jawaban yang benar.

Jawaban yang benar dari responden merupakan target utama para pengumpul data di lapangan karena akan menentukan arah perencanaan pembangunan nasional ke depannya.

Oleh karena itu, mari kita dukung semua kegiatan BPS. Tahun depan direncanakan akan diadakan Sensus Penduduk 2020 (SP2020).

Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, SP2020 merupakan sensus penduduk yang ketujuh. Sensus penduduk pertama kali dilakukan tahun 1961, kedua tahun 1971, ketiga tahun 1980, keempat tahun 1990, kelima tahun 2000, dan keenam tahun 2010.

Berikan jawaban yang benar demi suksesnya pembangunan nasional. Anda tercatat, data akurat. Semoga.
Sumber:   Redaksi AyoBandung.Com; Selasa, 12 Februari 201

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar