Sapto Prayogo, S.P.
Statitisi Ahli Pertama
di Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur
Adakah yang mengenal Badan Pusat Statistik
(BPS) dan kisah-kisah di baliknya? Saya pikir, sebagian besar masyarakat kita
tidak mengenalnya. Padahal, BPS adalah instansi pelat merah yang paling sering
blusukan.
Blusukannya dari pintu ke pintu, ke
rumah-rumah penduduk, pasar-pasar, pabrik-pabrik, kawasan-kawasan industri dan
bisnis, atau di tempat-tempat usaha lainnya.
Blusukannya tidak di perkotaan saja, tetapi
perdesaan pun ditempuhnya. Wilayah pesisir pantai dijangkaunya, dan wilayah
ujung gunung pun ditaklukkannya. Semua wilayah didatanginya.
Namun, ironis betul ketika sebagian besar
masyarakat kita tidak mengenalnya.
Mengapa ironis? Hal ini karena BPS di setiap
kegiatannya sebagian besar langsung terjun ke masyarakat atau lokasi-lokasi
usaha/perusahaan untuk mendata dan meneliti, namun masyarakat kita tidak
mengenalnya.
Selain itu, BPS benar-benar bekerja secara
ilmiah serta netral atau independen untuk kepentingan bangsa dan negara, tetapi
sebagian besar masyarakat kita justru curiga terhadap kegiatan-kegiatannya.
Bahkan, kadang kedatangannya ditolak
mentah-mentah. Mereka tidak mengetahui arti pentingnya keberadaaanya. Padahal
keberadaannya yang dibentuk oleh pemerintah sangatlah vital. Data yang
dihasilkan BPS akan dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan nasional dan
menentukan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah.
BPS memiliki spesialisasi melakukan kegiatan
statistik, khususnya kegiatan statistik dasar. Contoh dari kegiatan statistik
dasar adalah Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, Sensus Ekonomi, Survei Sosial
Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja Nasional, Survei Konstruksi, Survei
Harga Perdesaan, Survei Harga Produsen, Survei Industri Besar dan Sedang,
Survei Industri Mikro dan Kecil, Survei Kerangka Sampel Area, Survei Ubinan
Tanaman Pangan dan Palawija, dan masih banyak lagi.
Hampir semua bidang kehidupan pun didata BPS.
Mulai dari bidang perumahan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang
sosial, bidang ekonomi, bidang industri, bidang pertanian, bidang pariwisata,
bidang budaya, bidang keamanan, bidang transportasi, dan masih banyak lagi.
Kegiatan statistik yang dilakukan BPS meliputi
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, penganalisisan data, dan
penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan melalui sensus atau survei
dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden.
Proses pengumpulan data di lapangan dilakukan
oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), pegawai BPS, atau mitra BPS.
Sebelum terjun ke lapangan, mereka dilatih
terlebih dahulu. Dengan begitu, data hasil sensus atau survei akan berkualitas
dan menghasilkan kesimpulan yang tepat. Kesimpulan yang tepat akan menghasilkan
kebijakan pemerintah yang tepat pula.
Proses pengumpulan data merupakan proses yang
paling berat. Petugas pengumpul data harus pandai-pandai merayu responden
sehingga responden bisa memberikan jawaban yang benar.
Jawaban yang benar dari responden merupakan
target utama para pengumpul data di lapangan karena akan menentukan arah
perencanaan pembangunan nasional ke depannya.
Oleh karena itu, mari kita dukung semua
kegiatan BPS. Tahun depan direncanakan akan diadakan Sensus Penduduk 2020
(SP2020).
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, SP2020
merupakan sensus penduduk yang ketujuh. Sensus penduduk pertama kali dilakukan
tahun 1961, kedua tahun 1971, ketiga tahun 1980, keempat tahun 1990, kelima
tahun 2000, dan keenam tahun 2010.
Berikan jawaban yang benar demi suksesnya
pembangunan nasional. Anda tercatat, data akurat. Semoga.
Sumber: Redaksi
AyoBandung.Com; Selasa, 12 Februari 201
Tidak ada komentar:
Posting Komentar