22 Mei 2011

Mari Maknai Hidup


Hidup di dunia ini hanya sekali. Begitulah orang-orang sering bilang. Dunia, adalah tempat kita menyiapkan bekal untuk akhirat nanti. Tak bersiap-siap di dunia, maka ia akan rugi di akhirat. Ia takkan bisa kembali lagi ke dunia. Karena, walaupun ia berjanji tuk beramal sholeh di dunia, ia akan kembali terbuai dengan hawa nafsunya. Allah SWT berfirman, "...Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta." (QS. Al-An'aam: 28)

21 Mei 2011

Inflasi 2


Makna inflasi adalah persentase tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga bermacam barang dan jasa tersebut,pada suatu selang waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi (apabila turun).

Inflasi 1

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, atau inflasi dapat juga dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga makin turun nilai uang. Defenisi diatas memberikan makna bahwa, kenaikan harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen yang gagal misalnya, tidak termasuk inflasi.

20 Mei 2011

Bencana Membawa "Berkah"

Berkah, atau dalam ungkapan yang lebih lugas diartikan dengan kebaikan yang melimpah dan menetap. Berkah adalah milik Allah, yang ditetapkan ada pada sebagian individu, benda, tempat maupun waktu. Individu, misalnya jasad Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Benda, misalnya air zamzam. Tempa,t misalnya di Masjidil Haram. Waktu, misalnya tanggal 9 Dzulhijjah di padang Arafah, Lailatul Qadar, dan sebagainya. Tidak boleh memastikan berkah ada pada sesuatu kecuali berdasarkan dalil. Sebab berkah adalah milik Allah, bukan hak milik kita.

19 Mei 2011

Hukum Memelihara Burung 2

Burung adalah termasuk salah satu binatang yang harus kita pelihara dan
sayangi, akan tetapi perlukah kita memelihara dan menyayangi burung tersebut
dengan cara mengurungnya dalam sangkar..? atau membiarkannya hidup bebas di
habitatnya.?! Kemudian, bagaimana pula dengan cara pemeliharaan dan
menyayangi hewan-hewan ternak lainnya, seperti kambing, sapi/onta, dll,
adakah Islam mengajarkannya..?

hukum memelihara burung 1

Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Saya bermaksud untuk menanyakan kepada Anda hukum syari'at tentang perdangan atau pemilikan hewan-hewan karena hobi atau karena dimaksudkan sebagai hiasan. Sebagaimana contohnya sebagai berikut :

1. Burung-burung hiasan , seperti ; beo dan burung-burung berhulu warna-warni
2. Binatang melata, seperti ; ular dan kadal
3. Binatang buas, seperti ; serigala, singan rubah dan lain-lain

Hukum Memelihara Burung dan Ikan Sebagai Hiasan

TANYA:
Apakah diperbolehkan menangkap burung serta memasukkannya ke dalam sangkar, kemudian disimpan di dalam rumah sebagai hiasan seperti burung kakatua dan jenis burung lainnya, atau burung bulbul untuk mendengarkan kicauannya, atau memelihara ikan dalam aquarium?

HUKUM MEMELIHARA DAN MENGURUNG BURUNG


Kita sering melihat orang memelihara binatang kesayangan seperti kucing, ikan perhiasan, burung dan sebagainya. Mereka bukan setakat memelihara begitu sahaja, malahan mengurung binatang berkenaan, tidak kira samada di dalam sangkar, kandang, akuarium dsbnya. Dan, orang-orang Islam sendiri, ada melakukan perkara berkenaan. Alasan mereka memelihara binatang berkenaan ialah ada yang kerana mahu menikmati kecantikan burung, kerana kemerduan suaranya dsbnya.

Hukum Memelihara Burung


P10-11-08_15.25Bagaimana hukum memelihara burung dalam sangkar?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kami kutipkan fatwa syaikh Bin Baaz. Beliau mendapatkan pertanyaan semakna dengan persoalan ditas. Inti pertanyaan itu tentang hukum mempunyai burung-burung dalam sangkar dengan tujuan bersenang-senang saja.
Syaikh bin Baaz memberikan jawaban sebagai berikut: “Tidak masalah dengan hal itu bila pemiliknya menyediakan keperluan burung-burungnya, seperti makanan dan air. Karena, berdasarkan hukum asal, diperbolehkan. Sementara itu tidak ada dalil yang menunjukkan penentangan terhadap kaidah ini, berdasarkan atas apa yang kami ketahui. Wallahu’alam.” (Fatawa Islamiyah 4/449)

Hukum memelihara burung untuk Lomba

Assalamualaikum. langsung aja ana mau tanya: Apa hukumnya memelihara burung, baik dipelihara biasa atau diikutsertakan dalam perlombaan? Dan Apakah penulisan radhiallhu anhu dan rahimahullah ada contohnya atau dalilnya? Atas jawabannya ana ucapkan jazakallah khair

18 Mei 2011

Enam Sikap Merusak Kepribadian

Manusia memiliki kepribadian positif dan negatif yang tercermin pada tingkah laku dalam setiap sepak terjang kehidupan sehari-hari. Sikap positif tampak dalam tindakan patuh, mencari kebenaran, introsfeksi diri, bekerja, mengadakan lapangan kehidupan.
Sedangkan sikap negatif  terlihat pada pembangkangan, cendrung kepada perbuatan maksiat, malas bekerja serta membuat kerusakan baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Nabi Muhammad  Saw bersabda dalam hadis yang datang dari Adi bin Hatim yang diriwayatkan oleh Addailami, ”Ada enam hal yang menyebabkan amal kebajikan menjadi sia-sia [tidak berpahala] yaitu sibuk mengurus aib orang lain, keras hati, terlalu cinta kepada dunia, kurang rasa malu, panjang angan-angan dan zalim yang terus menerus di dalam kezalimannya.”

12 Mei 2011

Rumus Kehancuran

Untuk kesejahteraan umat manusia, Allah menciptakan dua hukum di dunia, yaitu sunnah kauniyyah (hukum alam) dansunnah tasyri'iyyah (hukum agama). Sunnah kauniyyahberlaku secara mutlak, absolut, dan universal seperti gravitasi bumi, hukum sebab akibat, dan sebagainya. Manusia harus meneliti dan memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk kesejahteraan hidup di dunia dan bekal akhirat. "Lihatlah apa-apa yang ada di langit dan bumi (QS Yunus 101). Pasang surut kemajuan peradaban suatu bangsa bergantung pada kadar penguasaan dan pendayagunaan hukum kauni dalam kehidupan ini. 

7 Mei 2011

Buah Kesombongan

Alquran banyak memaparkan kisah pemimpin dan bangsa-bangsa besar serta kuat yang kemudian dihancurleburkan. Seperti kisah Firaun, Qarun, kaum 'Ad, Tsamud, serta umat Nabi Nuh. Mereka semua adalah manusia yang menyombongkan diri kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.

Manusia, apa pun status dan jabatannya, tidak memiliki ruang sedikit pun untuk menjadi sombong. Karena secara hakiki, manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari bahan yang hina (sperma). Ia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT semata, menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.