13 Feb 2019

Cianjur dan Pariwisata


 Oleh Dadan Rukmantara, SE

Statistisi Pertama di BPS Kabupaten Cianjur


Sebagai salah satu penyokong pendapatan daerah yang cukup besar, upaya yang sungguh-sungguh untuk semakin lebih mengembangkan dan meningkatkan sektor pariwisata harus segera dijalankan. Penyediaan dan penambahan fasilitas pendukung serta peningkatan pelayanan pariwisata harus dioptimalkan.

Dari hasil riset Bank Dunia (World Bank), sektor pariwisata merupakan penyumbang yang paling mudah untuk devisa dan pendapatan domestik bruto (PDB) suatu negara, dikarenakan industri pariwisata mampu menggerakan usaha kecil menengah (UKM) seperti usaha transportasi, usaha pembuatan cinderamata, industri kuliner dan lain sebagainya. Maka dari itu industri sektor pariwisata mampu meberi faktor dan nilai yang strategis dalam peningkatan devisa dan pendapatan masyarakat.
Sudah sepantasnya sektor pariwisata dijadikan sebagai salah satu proyek unggulan yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam penanganannya. Index daya saing pariwisata perlu ditingkatkan lagi dengan lebih banyak memunculkan dan menonjolkan destinasi-destinasi pariwisata yang menarik untuk dikunjungi keberadaannya oleh para wisatawan baik itu asing maupun domestik.
Melihat dari topografi kabupaten Cianjur yang sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan, kecuali di sebagian wilayah selatan yang berupa dataran rendah yang berbatasan langsung dengan daerah pantai selatan, sudah sepantasnya Cianjur menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.
Berdasarkan data Potensi Desa (PODES) BPS tahun 2018, dari jumlah 354 Desa dan 6 Kelurahan yang ada di kabupaten Cianjur, 125 Desa (35%) diantaranya merupakan daerah lereng/puncak yang akan memberikan suguhan pemandangan yang memanjakan mata, mulai dari perkebunan teh hijau yang berada di wilayah sekitar puncak (berbatasan dengan kabupaten Bogor) sampai dengan suguhan aneka bunga di Taman Bunga Nusantara dan ditambah lagi dengan adanya kawasan wisata sejarah di Gunung Padang (Kec. Campaka) yang sayang kalau sampai dilewatkan dimana disana terdapat sebuah situs Megalit yang yang layak untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata penelitian juga sebagai wisata alam.
 Dilain tempat disebelah selatan wilayah kabupaten Cianjur, ada sekitar 18 Desa yang berada di daerah tepi laut, kondisi ini merupakan sebuah keungulan dan daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata bahari di kabupaten Cianjur, disamping ada banyak juga air terjun yang jumlahnya cukup banyak, diantaranya air terjun Curug Citambur, Curug Cisampay, Curug Cibeureum dan banyak lagi air terjun yang layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Cianjur.
 Untuk diketahui pula, masih berdasarkan data PODES BPS 2018, baru ada sekitar 113 ruang publik terbuka yang ada diseluruh wilayah Kabupaten Cianjur dan dari 360 Desa/Kelurahan yang ada, hanya baru sekitar 250 Desa yang memiliki permukaan jalan beraspal/beton sementara sisanya belum, hal ini perlu perhatian dan penanganan serius dari semua pemangku kepentingan terutama pemerintah kabupaten Cianjur dalam hal ini.
Disamping dampak positif ada juga dampak negatif dari sektor pariwisata dan hal ini jangan sampai terlupakan. Keseimbangan pemasukan keuangan perlu dijaga, jangan sampai keuntungan hanya dinikmati oleh pihak perusahaan, agen liburan serta hotel saja, pemasukan kepada masyarakat perlu diperhatikan. Pemberdayaan serta pengupahan yang layak kepada para pekerja lokal dengan kondisi kerja yang buruk perlu jangan sampai terabaikan.
Pengrusakan lingkungan, alih fungsi lahan dan pengelolaan sampah sebagai akibat dari banyaknya wisatawan yang masuk, serta menjaga nilai budaya lokal agar jangan sampai tergerus pengaruh budaya asing harus dijaga, belum lagi lebih jauhnya lagi kedatangan wisatawan dari luar daerah sering dibarengi dengan penyelundupan barang-barang ilegal.
Pemerintah dalam hal ini khusunya pemerintah kabupaten Cianjur, mempunyai kewenangan dalam pengaturan, penyediaan dan peruntukkan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan pariwisata dan pemerintah juga bertanggung jawab dalam menentukan arah yang akan dituju dalam perjalanan sektor pariwisata kedepan.
Jangan lupa, dalam hal ini masyarakat lokal pun pasti ikut terlibat, terutama penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata, mereka mempunyai andil yang cukup besar bagi perkembangan sektor pariwisata dan bisa menjadi salah satu peran kuncinya, karena sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan sebagian besar atraksi wisata dan sekaligus menentukan kualitas produk wisata yang akan disuguhkan kepada para penikmat wisata, yang akan menjadi sebuah daya tarik yang besar dalam sektor pariwisata.
Dengan mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata, bisa jadi akan lebih memajukan lagi ekonomi bagi kabupaten Cianjur, tapi jangan lupa perkembangan nya harus dibarengi dengan kebijakan yang melindungi dan tidak mengganggu/merusak alam, budaya serta kearifan lokal yang sudah dibangun sejak lama oleh masyarakat sekitar.

Sumber:
Ayobandung.com; 8 Januari 2019

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar