Di tengah masyarakat kita beredar banyak hadits-hadits lemah dan
palsu seputar keutamaan ibadah pada bulan Sya'ban. Hadits-hadits tersebut
menyebar lewat berbagai cara. Mulai dari ceramah para khathib, tulisan di buku,
majalah, situs, blog, jejaring sosial, hingga sms. Berikut ini kami tuliskan
contoh kecil dari sebagian hadits lemah dan palsu tersebut agar diketahui
bersama oleh kaum muslimin.
Hadits-hadits tentang puasa sunah di bulan Sya'ban
Hadits pertama
عن
عائشة، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم :"شعبان شهري و رمضان
شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر" .
موضوع -
موضوع -
Dari Aisyah dari Rasulullah SAW bersabda,
"Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Sya'ban adalah
(bulan) yang mensucikan dan Ramadhan adalah bulan yang menghapuskan
(dosa-dosa)."
Ini adalah hadits palsu. Imam Al-‘Ajluni berkata:
Hadits ini diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu'. Ibnu
Al-Ghars berkata: Guru kami berkata hadits ini dha'if. (Kasyful Khufa' wa Muzilul
Ilbas, juz 2 hlm. 13 no. 1551).
Imam Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir Syarh
Jami' Shaghir :Di dalam sanadnya ada Hasan bin Yahya Al-Khusyani. Imam
Adz-Dzahabi berkata:Imam Ad-Daruquthni mengatakan ia perawi yang matruk
(ditinggalkan haditsnya, yaitu tertuduh memalsukan hadits).Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani melemahkannya dalam Dha'if Jami' Shaghir no. 3402.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dalam
Tarikh Dimasyqa dan Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu' dengan lafal:
"Bulan Ramadhan adalah bulan Allah dan bulan Sya'ban adalah bulanku.
Sya'ban adalah (bulan) yang mensucikan dan Ramadhan adalah (bulan) yang
menghapuskan (dosa-dosa)." Sanadnya sangat lemah sebagaimana dijelaskan
oleh syaikh Al-Albani dalam Dha'if Jai' Shaghir no. 34119.
Hadits kedua
وروي عن أنس، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : "رجب
شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي".
Dari Anas dari Rasulullah SAW bersabda: "Rajab
adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan
umatku."
Ini adalah hadits palsu. Imam Al-‘Ajluni berkata:
"Diriwayatkan oleh Ad-Dailami dan lainnya dari Anas secara marfu'. Namun
Imam Ibnu Jauzi menyebutkannya dalam kitab Al-Maudhu'uat (hadits-hadits palsu),
demikian pula al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam bukunya Tabyinul ‘Ajab fi
maa Warada fi Rajab." (Kasyful Khafa' juz 2 hlm. 510 no. 1358).
Hadits ketiga
وسئل النبي صلى الله عليه وسلم أي الصوم أفضل بعد
رمضان قال : "شعبان لتعظيم رمضان" قال في أي الصدقة أفضل ؟ قال : "
صدقة في رمضان "
Nabi SAW ditanya tentang puasa yang paling utama
setelah puasa Ramadhan, maka beliau SAW menjawab, "(Puasa) Sya'ban karena
untuk mengagungkan (puasa) Ramadhan." Beliau SAW juga ditanya tentang
sedekah yang paling utama, maka beliau SAW menjawab, "Sedekah di bulan
Ramadhan."
Dinyatakan lemah oleh syaikh Al-Albani dalam Dha'if
At-Targhib wat Tarhib no. 618.
وفي رواية : عن أنس مرفوعاً : "أفضل الصيام بعد رمضان
شعبان". –
Dalam riwayat lain dari Anas secara marfu' dengan
laafal: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa
Sya'ban."
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari
Syarh Shahih Bukhari juz 4 hlm. 152-154 mengatakan: "Sanadnya
dha'if."
Hadits keempat
عن أنس : "إنما سمي شعبان لأنه يتشعب فيه خير كثير للصائم فيه
حتى يدخل الجنة"
Diriwayatkan dari Anas berkata:"Bulan ini
disebut Sya'ban karena di dalamnya kebaikan bercabang demikian banyak bagi
orang yang berpuasa sunnah segingga ia masuk surga."
Ini adalah hadits palsu. Diriwayatkan oleh Al-‘Iraqi
dalam Tarikh Qazwin dengan lafal di atas dan Abu Syaikh bin Hibban dengan
lafal: "Tahukah kalian kenapa bulan ini disebut Sya'ban?..." Syaikh
Al-Albani menyatakan hadits ini palsu dalam Dha'if Jami' Shaghir no. 2061.
Hadits kelima
وعن
زيد العمي عن يزيد الرقاشي عن يروي بن مالك قال قال النبي صلى الله عليه
وسلم : "خيرة الله من الشهور شهر رجب وهو شهر الله من عظم شهر رجب فقد
عظم أمر الله ومن عظم أمر الله أدخله جنات النعيم وأوجب له ، وشعبان شهري فمن عظم
شعبان فقد عظم أمري ومن عظم أمري كنت له فرطا وذخرا يوم القيامة ، وشهر رمضان شهر
أمتي فمن عظم شهر رمضان وعظم حرمته ولم ينتهكه وصام نهاره وقام ليله وحفظ جوارحه
خرج من رمضان وليس عليه ذنب يطلبه الله به" . منكر –
Dari Zaid al 'ama dari Yazid Ar-Raqasyi dari Yarwi
bin Malik berkata: Nabi SAW bersabda: "Bulan Allah yang paling baik adalah
bulan Rajab karena ia adalah bulan Allah. Barangsiapa mengagungkan bulan Rajab
berarti ia telah mengagungkan perkara Allah.Dan barangsiapa mengagungkan
perkara Allah maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang penuh
kenikmatan dan hal itu pasti baginya. Sya'ban adalah bulanku, maka barangsiapa
mengagungkan bulanku berarti telah mengagungkan perkaraku. Dan barangsiapa
mengagungkan perkaraku maka aku menjadi pendahulu dan simpanan pahala baginya
pada hari kiamat. Adapun bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa
mengagungkan bulan Ramadhan, memuliakan kehormatannya tanpa melanggarnya,
berpuasa di siang harinya, shalat (tahajud dan witir) pada malam harinya dan
menjaga anggota badannya (dari perbuatan dosa) maka ia keluar dari bulan
Ramadhan tanpa memiliki sedikit pun dosa yang akan dimintai pertanggung jawaban
oleh Allah."
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman juz
3 hlm. 374 no. 3813. Imam Ahmad bin Hambal berkata: Sanad hadits ini sangat
mungkar (lemah sekali).
Hadits keenam
عن أنس : "أفضل الصوم بعد رمضان شعبان لتعظيم رمضان و أفضل
الصدقة صدقة في رمضان."
Dari Anas berkata: "Puasa yang paling utama
setelah puasa Ramadhan adalah puasa Sya'ban untuk memuliakan Ramadhan dan
sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan."
Imam Al-Munawi berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi dan ia menganggapnya hadits gharib, dan juga diriwayatkan oleh
Al-Baihaqi. Keduanya meriwayatkan dari jalur Shadaqah bin Musa dari Tsabit dari
Anas. Imam Adz-Dzahabi dalam kitab Al-Muhadzab mengatakan: Para ulama
menyatakan Shadaqah (bin Musa) adalah perawi yang lemah." Syaikh Al-Albani
juga melemahkannya dalam Dha'if Jamii' Shaghir no. 1023.
Oleh: Muhib Al Majdi / Arrahmah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar