Bersandarlah
kepada Allah Ta’ala, seberat apa pun masalah yang kauhadapi. Berlindunglah
kepada Allah Ta’ala, sepelik apa pun persolan yang menimpamu. Minta tolonglah
kepada Allah Ta’ala, sesukar apa pun cobaan yang kaualami.
Inilah
kalimat mulia yang diucapkan Nabi Ibrahim ketika dijebloskan ke dalam lautan
api oleh Raja Namrud. Inilah perkataan iman yang dilafalkan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam saat mengetahui jumlah orang kafir dalam
peristiwa Hamra’ul Asad. Dan, kalimat ini pula yang diucapkan oleh ‘Aisyah
binti Abu Bakar ash-Shiddiq sebelum menaiki unta Sufyan bin al-Mu’aththal,
hinga keduanya difitnah oleh kaum munafiq.
Nabi
Ibrahim ‘Alaihis salam
‘Abdullah bin ‘Abbas menyebutkan,
inilah kalimat yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ketika ia
dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam
al-Bukhari dan Muslim sebagaimana dikutip Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya
Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
Perang Uhud terjadi pada hari Sabtu
pertengahan bulan Syawal. Setelah kaum kafir pulang ke Makkah, di tengah jalan
mereka berdebat. Di antara mereka mengatakan, “Alangkah bodohnya? Mengapa kita
tidak menghabisi Muhammad dan kaumnya?”
Sedangkan
yang lain menukasi, “Rupanya yang terbunuh bukan Muhammad. Yang kuhantam juga
bukan tangannya.” Maka mereka berselisih, “Haruskah kembali ke Madinah atau
pulang ke Makkah?”
Dengan
izin Allah, percakapan perdebatan kegalauan mereka didengar oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Karenanya, tepat sehari setelahnya-Ahad-, beliau
berseru kepada kaum muslimin agar mengejar kaum kafir Makkah.
Maka
berkumpullah tujuh puluh sahabat pilihan yang bergerak cepat hingga sampai di
Hamra’ul Asad yang terletak delapan mil dari kota Madinah. Di tempat itu, Nabi
menginap selama tiga hari-Senin, Selasa, dan Rabu.
Oleh
seorang dari suku Khuza’ah yang bernama Ma’bad bin Abi Ma’bad al-Khuza’i, ia
mengatakan bahwa jumlah kaum Kafir sangat banyak. Namun, Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Sallam semakin bersemangat sehingga mengucapkan kalimat iman yang
diucapkan juga oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam saat hendak dimasukkan ke dalam
lautan api.
Ma’bad
sendiri belum masuk Islam, tetapi ia dan kaumnya amat setia dengan
perjanjiannya dengan kaum muslimin. Maka ia pun mendatangi Abu Sufyan dan
mengatakan bahwa Nabi Muhammad dan kaumnya tengah menuju arah mereka dengan
pasukan yang amat banyak untuk membalas dendam.
Karenanya,
pasukan kafirin Makkah takut, dan bergegas pulang, meski sebelumya hendak
kembali untuk menyerang kaum muslimin.
‘Aisyah
binti Abu Bakar
Dalam peristiwa Hadistul Ifki,
‘Aisyah binti Abu Bakar difitnah berzina dengan Shafwan bin al-Mu’aththal.
Peristiwa ini cukup dahsyat dan menimbulkan pertentangan di antara kaum
muslimin, pun sahabat utama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Kemudian,
Allah Ta’ala menurunkan surat an-Nuur yang berisi pembelaan kepada ‘Aisyah dan
Shafwan, bahwa keduanya orang baik dan tidak melakukan zina sebagaimana
dituduhkan kaum munafiq.
Saat
ditanya oleh Ummu Zainab tentang kalimat apa yang dibaca oleh ‘Aisyah sebelum
menaiki kendaraan Shafwan, ‘Aisyah menjawab bahwa inilah kalimat yang
diucapkan. Lalu, Zainab berkata, “Engkau telah mengucapkan ungkapan orang-orang
yang beriman.”
Yang
dicapkan oleh ketiga panutan kaum muslimin ini adalah akhir ayat 173 surat Ali
‘Imran,
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“Cukuplah
Allah Ta’ala menjadi penolong kami, dan Allah Ta’ala adalah sebaik-baik
Pelindung.”
http://kisahikmah.com/yang-diucapkan-nabi-ibrahim-nabi-muhammad-dan-aisyah-saat-kesulitan/
[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar