21 Mei 2011

Inflasi 2


Makna inflasi adalah persentase tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga bermacam barang dan jasa tersebut,pada suatu selang waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi (apabila turun).


 Secara umum, hitungan perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atauConsumer Price Index (CPI). Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi. Inflasi/deflasi tersebut dapat dihitung dengan rumus.
Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh indikator yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga. Tujuan tersebut penting dicapai karena indikator tersebut dapat dipakai sebagai informasi dasar untuk pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau makro, baik fiskal maupun moneter. Pada tingkat mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya, dapat memanfaatkan angka inflasi untuk dasar penyesuaian nilai pengeluaran kebutuhan sehari-hari dengan pendapatan mereka yang relatif tetap.
Pada tingkat koorporasi angka inflasi dapat dipakai untuk perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam lingkup yang lebih luas (makro) angka inflasi menggambarkan kondisi/stabilitas moneter dan perekonomian. Secara spesifik kegunaan angka inflasi antara lain untuk:
a. Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai (
wage-in-dexation)
b. Penyesuaian nilai kontrak (
contractual payment)
c. Eskalasi nilai proyek (
project escalation)
d. Penentuan target inflasi (
inflation targeting)
e. Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
budget indexation)
f. Sebagai pembagi PDB, PDRB (
GDP deflator)
g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (
proxy of cost of living)
h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar