2 Mei 2013

Adab Tidur

Kelima: MAKRUH tidur tengkurap. Abu Dzar menuturkan, Nabi Muhammad pernah lewat melintasi aku, di kala aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membangunkanku sambil bersabda, “Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni Neraka” (HR. Ibnu Majah),
Bahkan dalam hadits lain dijelaskan, bahwa tidur berbaring tengkurap adalah sifat dari tidurnya Iblis, karena menghindari bertatapan langsung dg Allah Subhanahu Wa Ta'ala yg telah melaknat dan mengutuknya.

Keenam: MAKRUH tidur di atas tempat terbuka, karena di dalam hadits yg bersumber dari ‘Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda, “Barangsiapa yg tidur malam di atas atap rumah yg tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya” (HR. Al-Bukhori).

Ketujuh: MENUTUP pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (Muttafaq’alaih ). 

Kedelapan: MEMBACA ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqoroh, Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzata in (Al-Falaq dan An-Nas), karena byk hadits-hadits shohih yg menganjurkan hal tersebut. Kesembilan: MEMBACA doa-doa dan dzikir yg keterangannya shohih dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, seperti, “Ya Allah, peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-hamba-Mu” Dibaca 3 kali. (HR. Abu Dawud). Jika bangun tidur membaca, “Alhamdulillahi lladzi ahyaana ba’dama amaatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan” (HR. Al-Bukhori).
Sumber:

K. H. Muhammad Arifin Ilham

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar