Al-Hamdulillah,
segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarga dan para
sahabatnya.
Bunyi ayat yang menyuruh untuk berdoa dengan menyebut asmaul Husna
adalah:
وَلِلّهِ الأَسْمَاء الْحُسْنَى
فَادْعُوهُ بِهَا
"Hanya
milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaaul
Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180) namun maksudnya bukan kita
disuruh berdoa dengan menyebut semua nama ini secara keseluruhan. Karena Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam telah
berdoa kepada Allah dengan Asmaul Husna tanpa menyebutnya secara keseluruhan.
Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau Shallallahu
'Alaihi Wasallam.
Cara berdoa dengan Asmaul Husna ada dua macam:Pertama, menyebutnya
sebelum menyebutkan permohonan sebagai tawassul (menjadikannya penghantar atau
sarana ) kepada Allah, seperti:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يِرَحْمَتِكَ
أَسْتَغِيْثُ
"‘Wahai
Dzat Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri dengan sendiri-Nya, dengan rahmat-Mu aku
mohon pertolongan. . ."
اَللَّهُمَّ يَا غَفُوْرٌ اِغْفِرْ
لِيْ، يَا رَحِيْمٌ اِرْحَمْنِيْ
"Ya Allah, Wahai Dzat Mahapengampun ampunilah aku, Wahai Dzat
Mahapenyayang rahmatilah aku." Dan semisalnya.
Kedua, menyebutnya di penghujung doa sebagai penutupnya.
Misalnya: "Ya Allah anugerahkan kepada kami rizki yang halal dan
cukup, sesungguhnya engkah Adalah al-Razzaq (pemberi rizki)."
"Ya Allah, ampuni dan rahmati aku, sesungguhnya Engkau
Al-Ghafurur Rahim (Mahapengampun lagi Mahapenyayang)."
Contoh lainnya seperti firman Allah:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ
إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi
Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS. Ali Imran: 8)
Contoh lainnya dari hadits adalah doa yang diajarkan NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam kepada Abu Bakar al-Shiddiq:
اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي
ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِي
مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي ، إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Ya Allah,
Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak.
Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku
dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha
pengampun lagi Penyayang." (Muttafaq 'Alaih)
Bertawassul dengan nama Allah dalam doa bisa dalam bentuk umum
atau bentuk khusus yang sesuai isi permintaan –seperti disebutkan dalam contoh
di atas-. Bentuk umum, maksudnya dengan menyebut nama Allah secara umum,
contohnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ
عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ
قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ
بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ
خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ
الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
"Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba
laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu.
Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala
nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya,
atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang
dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di
sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi
dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku." (HR.
Ahmad dan lainnya)
Dalam doa di atas seseorang berdoa dengan menyebut nama Allah
secara umum, أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ(Aku memohon kepada-Mu dengan
segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya),
tanpa menyebutkan rinciannya. Wallahu ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar