Dari Abdullah bin Harits, bahwa Ibnu Umar radiallahu anhu pada sore hari-
Arafah membaca kalimat ini dengan suara keras:
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اللَّهُمَّ اهْدِنَا بِالْهُدَى،
وَزَيِّنَا بِالتَّقْوَى، وَغْفِرْ لَنَا فِى الآخِرَةِ وَالأُولَى
Laa ilaaha illal looh wah dahu laa syariika lah, lahul mulku walahul
hamd, wahua ‘alaa kulli syai ingng qodiir, allohummah dinaa bil huda, wajay
yinaa bit taqwa, waghfirlanaa fil aakhiroti wal uu laa.
‘Tiada tuhan selain Alloh, Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Ya Alloh, berilah kami petunjuk, hiasilah kami dengan takwa, dan
ampunilah dosa kami di dunia dan akhirat’.
Kemudian ia berdoa dengan memelankan suaranya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا
مُبَارَكًا، اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ
بِالدُّعَاءِ، وَقَضَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ بِالِا سْتِجَابَةِ، وَأَنْتَ لَا تُخْلِفُ وَعْدَكَ، وَلاَ تَكْذِبُ
عَهْدَكَ، اَللَّهُمَّ مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهُ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ
لَنَا، وَمَا كَرِهْتَ مِنْ شَيْءٍ فَكَرِهْهُ إِلَيْنَ وَجَنِّبْنَاهُ، وَلَا تَنْزِعْ
عَنَّا الإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا
Alloohumma innii as aluka mingng fadhlika wa ‘athoo ika rijkongng
thoyyibam mubaa rokaa, alloohumma innaka amarta bid du’aa, wa qodhoita ‘ala
nafsika bilis tijaabah, wa angngta laa tukhlifu wa’dak, walaa takdzibu ‘ahdak,
alloohumma maa ahbabta min khoiringng fahaabibhu ilainaa wayas sirhu lanaa, wa
maa karihta mingng syaiingng fakarih hu ilaina wajan nibnaah, walaa tangngji’ ‘an
nal islaama ba’da idz a ‘thoitanaa.
‘Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik dan
diberkahi dari karunia-Mu dan pemberian-Mu. Ya Alloh, sesungguhnya Engkau
memerintahkan kami untuk berdoa, sedangkan Engkau telah menetapkan atas diri-Mu
untuk mengabulkan doa. Engkau tidak menyalahi janji-Mu dan tidak mendustai
perjanjian-Mu. Ya Alloh, kebaikan apa saja yang Engkau cintai, jadikanlah kami
mencintainya dan mudahkanlah ia bagi kami. Dan apa saja yang Engkau benci,
jadikanlah kami benci kepadanya dan jauhkanlah ia dari kami. Janganlah Engkau
mencabut Islam dari kami setelah Engkau memberikannya kepada kami’. [Sanad
hadits ini shahih, diriwayatkan secara gharib oleh Ath-Thabarani].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar