10 Des 2015

Meminta Amanah

Jabatan katanya merupakan kepercayaan dan amanah yang diberikan pimpinan kepada seseorang. Tapi pantaskah seseorang meminta kepercayaan dan amanah tersebut?

Seseorang yang menunjukkan profesional, integritas, amanah dalam pekerjaannya, mungkin layak memperoleh kepercayaan pimpinan. Apalagi organisasi sedang membutuhkannya. Apalagi dia satu-satunya yang terbaik diantara karyawan  yang ada. Sungguh hal yang wajar saja jika dia dipilih untuk menerima kepercayaan, untuk menerima amanah, untuk menerima tanggungjawab yang lebih besar.

Sekarang banyak karyawan yang sama-sama bagus dan mumpuni.
Sama-sama berprestasi.
Sama-sama menonjol dibanding dengan yang lainnya.
Sama-sama bersemangat.
Sama-sama ingin memajukan organisasi.
Sama-sama cakap dalam bidangnya.
Sungguh luar biasa mereka ini.

Sayang jabatannya sangat terbatas.
Hanya mungkin memilih satu diantara mereka yang hebat-hebat ini.
Pilih yang seperti apa? dan bagaimana membuat kriteria sehingga tidak terjadi dampak yang tidak diinginkan?

Sekarang caranya adalah mereka harus mengajukan permintaan untuk menjadi yang terbaik diantara mereka. Sungguh ini merupakan gagasan baru yang bisa jadi tidak sesuai dengan budaya dan agama kita. Tapi apa boleh buat, pimpinan sudah ketok palu beginilah cara terbaik dalam menyeleksi orang untuk memperoleh kepercayaan dan amanah. Inilah yang diyakini pimpinan yang akan menghasilkan kader-kader yang profesional, integritas, dan amanah yang akan meninggikan organisasi. Inilah sistem yang diyakini pimpinan akan menghasilkan pimpinan yang bebas dari korupsi. Pokoknya inilah yang diyakini pimpinan yang terbaik.

Sekarang mereka harus percaya diri bahwa dialah yang terbaik.
Dia harus percaya diri dialah yang pantas.
Dia harus percaya diri bahwa dia yang terunggul.

Akankah ini menghasilkan manusia yang sesuai dengan harapan pimpinan?
wallohu'alam bis sowab.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar